SAAT HUJAN TURUN

Saat kutatap cakrawala di atas kepala
Yang kulihat adalah gelap
Bukan lagi putih biru samudera
Yang kulihat adalah bendungan air yang menjelma menjadi awan.

Perlahan lahan detik demi detik dan waktu demi waktu
Air yang terjun bebas tanpa halang tanpa hijab itu akan menghantam bumi
Air itu akan melewati beratus ratus meter untuk bisa memeluk bumi beserta tanah
Maka turunlah ia dari langit yang gelap.

Ketika sampai di tanah air itu akan bercumbu dengan debu dan batu
Air itu akan memeluk dingin dan gigil dalam dekapnya
Air itu akan mendatangi setiap pucuk hijau klorofil
Air itu akan bersenggama dengan apapun yang di sentuhnya.

Memberikan nikmat pada apa yang di sentuhnya
Membasahkan tanah yang gersang
Menyuburkan pohon yang malgizi dan sekarat
Menghilangkan dahaga bagi siapa saja yang tiada air untuk meminum.

Ternyata hujan tiada pernah mengingkari janji
Ia akan selalu datang meskipun kadang kedatangannya mendapatkan sumpah serapah dari hamba yang tiada tahu cara bersyukur
Ia akan selalu datang tidak peduli seberapa benci kita padanya
Karena yang kutahu hujan itu tidak akan pernah mengingkari janjinya.
Janji untuk sejuta umat.

Tags; puisi terbaru, kumpulan puisi, puisi alam, kumpulan puisi

0 Response to "SAAT HUJAN TURUN"

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Komentar yang mengandung spam, sara, p*rn*grafi, promosi tidak akan kami tampilkan. Terima kasih karena sudah mau membaca puisi kami.

Histats

wdcfawqafwef