Di ujung malam yang sepi
Terduduk aku di bawah hitam
Aku di temani oleh sudut sudut dinding
Ia menyapa daku berbasa akrab
Terduduk aku di bawah hitam
Aku di temani oleh sudut sudut dinding
Ia menyapa daku berbasa akrab
Aku teringat akan kamu kasih
Masih setiakah kau menggantung hampa
Masih belum puaskah aku menangis
Terisak teringat kisah yang tak ingin ku hapus
Masih setiakah kau menggantung hampa
Masih belum puaskah aku menangis
Terisak teringat kisah yang tak ingin ku hapus
Hening dan bimbang kulihat
Aku masih teramat mencintaimu
Aku masih menjadi raga yang bisa kau rengkuh
Bisa juga kau buang kelak di kau bosan
Aku masih teramat mencintaimu
Aku masih menjadi raga yang bisa kau rengkuh
Bisa juga kau buang kelak di kau bosan
Kekasih kau masih jelas terbayang di jurang mata
Tanganku takkan bisa menggapaimu
Suaraku takkan cukup memanggilmu
Kau terlalu jauh untukku
Tanganku takkan bisa menggapaimu
Suaraku takkan cukup memanggilmu
Kau terlalu jauh untukku
Saat aku membuka mata hitam
Sunyi senyap mencengkram buta
Tak ada udara bisa kuhirup selain sesak
Semuanya terasa sakit saat mengingatmu di ujung malam.
Sunyi senyap mencengkram buta
Tak ada udara bisa kuhirup selain sesak
Semuanya terasa sakit saat mengingatmu di ujung malam.
Terima kasih sudah membaca puisi cinta yang berjudul Teringat Namamu di Ujung Jalan. Semoga puisi di atas bermanfaat dan berguna untuk kita semua. Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini dan membaca puisi di blog ini.
Simak juga Puisi Atas Nama Cinta
0 Response to "Teringat Namamu Di Ujung Malam"
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Komentar yang mengandung spam, sara, p*rn*grafi, promosi tidak akan kami tampilkan. Terima kasih karena sudah mau membaca puisi kami.